Seri Analisis Hidrokarbon – Sampling Tools

Peralatan Sampling adalah sesuatu yang sering digunakan dan jenisnya hanyalah itu-itu saja (Tabung silinder, pressure gauge, flexyble hose, connection male/female 1/2″-1/4″ dll, kunci pas 7/16″, 9/16″, 1/2″, kuci inggris dll)

Seorang tekhnisi yang baik senantiasa memelihara peralatan samplingnya untuk siap digunakan kapan saja. Sebagaimana seorang serdadu yang mempercayai senjatanya siap ditembakkan kapan saja.

Peralatan Sampling gas atau liquid bertekanan sama saja item-tem nya. tetapi yang harus kita perhatikan apakah mereka bekerja dengan baik sesuai fungsinya atau tidak. Silinder 500 cc, 1000 cc, atau bahkan yang 20 Liter memiliki working pressure masing-masing dan sudah kah kita yakin bahwa tabung silinder yang kita gunakan untuk sampling tidak bocor, plug yang kita gunakan tidak slack, valve tabung silinder mampu menutup sempurna, connection yang kita gunakan tidak slack sehingga kebocoran selama sampling bisa terjadi. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu jarang sekali menjadi perhatian kita sehingga pada saat dilapangan ketika hal tersebut menjadi sebuah kenyataan yang terjadi maka apa yang harus kita perbuat. Jawaban saya tidak ada, kita tidak bisa melakukan apapun.

Mari kita uraikan satu-persatu. Silinder kita ambil contoh yang memiliki kapasitas 500cc. Working Pressure nya 1800 psi dan dilengkapi dengan 2 buah Needle Valve, pada saat membeli yang baru maka kita akan menerima sertifikat sudah lolos uji dilakukan test pada working pressure 1800 psi yang dilakulan oleh DOT (Department Of Transportation-jika manufacturer nya di Amerika). Working Pressure 1800 psi adalah untuk Body, sedangkan untuk  Valve memiliki spec tersendiri. Membeli cylinder sampling bukan membeli yang sudah jadi ada body dan valve, Tidak. Kita diharuskan memilih Body dan Valve dan kita juga harus tahu pada tekanan berapa kita akan menggunakannya, makin tinggi working pressurenya akan makin mahal. Working pressure valve yang 3000 psi biasa digunakan untuk cylinder dengan wp 1800. Persoalan mulai timbul setelah digunakan beberapa lama, apakah Valve dan cylinder kita masih bisa digunakan atau tidak apakah valve dan cylindernya masih memilik WP yang sama setelah digunakan beberapa lama, untuk mengetahui jawabannya maka kita harus melakukan test, Test Pressure menggunakan hydrotest (air) atau gas (Nitrogen) dan thickness test untuk mengetahui apakah ketebalan cylinder masih sama semua.

Hydrotest/Nitrogen test untuk mengetahui apakah cylinder mengalami kebocoran atau tidak. Banyak tehnik yang bisa dilakukan.

  1. Memasang pressure gauge di salah satu ujung dan memasukkan air/Nitrogen sampai Pressure gauge menunjukkan Preesure pada working pressure nya dan ditahan beberapa lama dan dipantau apakah presurenya mengalami penurunan pressure atau tidak. Jika tidak berarti kondisi cylinder dan sambung valve dan valve bagus tidak mengalami kebocoran. Jika mengalami penurunan pressure maka dilanjutkan kepada tahap ke – 2.
  2. Siapkan bak berisi air, tenggelamkan cylinder dan amati kemunculan buble, identifikasi kan lalu ditandai untuk melakukan perbaikan. Perbaikan ada yang bisa dilakukan ada yang tidak. Jika bubble keluar dari sambungan antara valve dan body maka bisa dilepas dan diamati apakah terjadi slack atau tidak pada ulirnya dan kembali dihubungkan dengan menambah lilitan teflon. Jika keluar dari sistem valve/lubang outlet valve, maka valve anda harus diganti.

Pressure Gauge adalah hal penting yang harus dibawa pada saat sampling untuk mengukur berapa tekanan sample pada saat sampling dan juga digunakan pada saat Validity check, apakah sample yang kita bawa ke lab mengalami penurunan tekanan atau tidak. Sering kali pada saat kita melakukan validity check tekanan sample menurun dari saat kita sampling dan kita berkesimpulan adalah silinder yang kita gunakan bocor. Padahal belum tentu apakah temperatur kita melakukan pengukuran tekanan sudah sama dengan pada saat sampling, jika belum maka harus disamakan. Apakah kita melakukannya dengan pressure gauge yang sama? jika tidak maka cobalah dengan menggunakan pressure gauge yang sama dengan saat sampling. KECUALI Pressure gauge yang digunakan sama-sama terKALIBRASI.

Connection, mintalah informasi kepada petugas site yang akan dikunjungi jenis-jenis connection di sampling point yang aka anda lakukan untuk sampling, atau jika dilakukan di Separator biasanya cukup standar  1/2″ male to male 1/4″ sambung ke flexyble hose female NPT 1/4″. Sebelum berangkat yakinkan semua ulir tidak slack dan masukkan setiap connection dengan jari, jika ada yang tidak mulus berputar maka carilah penggantinya.

Buat sambungan dengan T antara sampling point dan cylinder, digunakan sebagai release pressure setelah sampling selesai dilakukan. Bekerjalah dengan aman.

Bersambung

Atas ↑